Bacaan :
Matius 21 : 1 - 20
YESUS MENYUCIKAN BAIT ALLAH
A. Bagian I (Matius 21 : 1 - 11)
Matius 21 : 4 - 5, "Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
Pada bagian ini Tuhan Yesus hendak menjungkirbalikkan konsep Yahudi tentang Mesias.
Kalau menurut konsep Yahudi, raja Mesias itu datang duduk mengendarai kuda yang gagah dengan segala pasukan perangnya, kekuatan dan kemegahannya.
Tapi kali ini, Yesus datang dengan mengendari keledai muda. Keledai melambangkan kerendahan, kesederhanaan dan kelembutan.
Yesus hendak mengatakan bahwa Dia datang di dalam segala kesederhanaan-Nya, bukan hendak berperang.
Bagi sebagian orang-orang Yahudi, Yesus dilihat sebagai nabi biasa.
Matius 21 : 11, "Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."
Tetapi bagi sebagian lagi puteri-puteri Sion, Yesus adalah "anak Daud", yaitu keturunan Daud yang akan menjadi raja Mesias!
Matius 21 : 8 - 9, "Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.
Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
Ironisnya, peristiwa ini terjadi lima hari sebelum Yesus disalibkan. Dan, orang-orang yang sebelumnya menyanjung-nyanjung Yesus ini dengan "Hosana! Hosana"!, maka lima hari kemudian ketika Yesus ditangkap oleh tentara Romawi, mereka ini justeru berteriak-teriak: "salibkan Dia, salibkan Dia! ".
Mereka tidak dapat menerima bahwa Mesias yang mereka harapkan itu adalah lemah dan diam saja ketika ditangkap. Mereka mengharapkan Mesias yang berani, kuat dan berperang dengan pasukannya untuk membebaskan mereka dari penjajahan Roma. Mereka kecewa kepada Yesus.
Kalau lagi ditolong Tuhan, berteriak Haleluya, puji Tuhan. Tapi bagaimana kalau sedang diuji, apakah kita masih bisa berkata: "Haleluya?" Atau justeru yang keluar dari mulut kita adalah sungut-sungut?.
B. Bagian II (Matius 21 : 12 - 17)
Ketika Yesus datang sebagai Raja Damai, Dia datang ke Bait Allah, utk menunjukkan bahwa Dia datang sebagai raja rohani. Dia tidak datang ke istana Herodes, sebagai raja duniawi.
Dan ketika Yesus memasuki Yerusalem dan masuk ke Bait Allah, Yesus datang dengan membawa cemeti dan "menyucikan" Bait Allah.
Matius 21 : 12 - 13, "Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
Orang Farisi marah ketika Yesus menyucikan Bait Allah karena :
1. Yesus mengembalikan Bait Allah kepada posisi seperti semula.
Perbuatan Yesus ini meresahkan orang-orang Farisi, karena Bait Allah ini adalah sumber nafkah bagi orang-orang Farisi.
Yesus sedang mengembalikan fungsi Bait Allah, yaitu sebagai rumah doa. Melalui peristiwa ini, Yesus mengingatkan kita bahwa tempat ibadah jangan dijadikan "sarang penyamun", jangan dijadikan sebagai tempat mencari keuntungan pribadi, mencari posisi atau jabatan.
2. Meluruskan peraturan Bait Allah.
Menurut peraturan, orang-orang buta dan timpang tidak boleh ada yg masuk ke Bait Allah.
Tetapi ketika Yesus datang, Dia sedang merubah peraturan-peraturan buatan manusia itu ketika Dia menyambut orang-orang buta dan timpang dan menyembuhkan mereka di dalam Bait Allah!
Matius 21 : 14, "Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya."
RENUNGAN
1. Yesus datang untuk melayani, dan menyucikan Bait Allah dan menyembuhkan rohani manusia.
2. Kalau sedang diuji, jangan sampai mulut kita bersungut-sungut, jangan sampai kita meragukan kasih dan penyertaan Tuhan; tetapi tetaplah mengucap syukur.
Tuhan Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar