Kamis, 26 Maret 2020

*MENGUCAPKAN SYUKUR*

Renungan Jumat 27 Maret 2020

*MENGUCAPKAN SYUKUR*

Ada suatu kekuatan yang luarbiasa yang terjadi apabila kita mengucapkan syukur kepada Tuhan. Ucapan syukur itu bukan saja mendatangkan kuasa Allah yang mendatangkan mujizat. Tetapi setelah kuasa Tuhan yang mendatangkan mujizat itu diaktifkan, berkat-berkat yang diterima pun akan dimeteraikan melalui pengucapan syukur itu. 

Lukas 17 : 12 - 19
Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" 
Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.  
Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. 
Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."

Semua penderita kusta yang sepuluh orang itu disembuhkan secara fisik. Tetapi ada sesuatu yang lebih yang dialami oleh orang Samaria yang datang kembali kepada Yesus untuk mengucapkan syukur :

Yesus berkata kepada orang Samaria itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau (imanmu telah membuatmu sehat)."

Dalam bahasa Yunani istilah untuk "sehat" adalah "sozo", yang juga berarti "menyelamatkan". Sekali lagi, hampir selalu kata itu artinya lebih daripada suatu pertolongan Tuhan yang bersifat jasmani atau sementara saja. Kata itu adalah kata "keselamatan", yang mencakup kesemuanya itu. 

Ada suatu perbedaan penting mengenai semua penderita kusta tadi. Sembilan orang disembuhkan jasmaninya saja. Orang yang kesepuluh, orang Samaria, yang kembali untuk mengucapakan terimakasih dan syukur kepada Tuhan Yesus, bukan saja disembuhkan secara jasmani. Ia juga disembuhkan secara rohani - jiwanya diselamatkan. Hubungannya dengan Tuhan telah dipulihkan kembali dan kini akan bersifat kekal. Sembilan orang lainnya hanya menerima sebuah berkat yang bersifat sebagian dan sementara saja. Tetapi orang yang kesepuluh itu, orang Samaria itu, menerima berkat yang total dan permanen. Apakah yang membuat berbeda? Ia datang kepada  Yesus untuk mengucapkan syukur. 

Doa :
Terima kasih, Tuhan Yesus, untuk karya-Mu di kayu salib. Ku deklarasikan dengan mengucapkan syukur aku telah mendapatkan berkat yang sempurna dan kekal, dan Yesus telah menderita luka-luka supaya kami disembuhkan. Amin.

*• Unit Pengajaran• 
• Tiada pelayanan yang lebih baik selain saling menguatkan dan mendoakan•

Tidak ada komentar:

Posting Komentar