Kamis, 26 Maret 2020

AIR MATA BETA TUMPAH…!

Renungan Jumat 
27 Maret 2020. 

 AIR MATA BETA TUMPAH…!

Ayub 16 : 20 
Sekalipun aku dicemoohkan oleh sahabat-sahabatku, namun ke arah Allah mataku menengadah sambil menangis.

‘Air mata beta tumpah adalah sinonim dari kata ‘menangis’, ‘air mata saya jatuh.’ Kata ‘menangis’ juga banyak dipakai dalam bahasa metafora seperti, ‘ibu pertiwi menangis’, menggambarkan kondisi yang sangat berat, keadaan dukacita seperti yang sedang dialami oleh bangsa kita saat ini. Muncul situasi yang tak menentu di berbagai aspek hidup mengakibatkan kecemasan, kepanikan, kebencian, kemarahan, ketakutan, kengerian, yang menghinggapi hati dan pikiran banyak orang dari anak-anak ibu pertiwi akibat wabah COVID’19. Air mata pun tumpah karena kehilangan orang-orang yang kita cintai. Air mata beta tumpah, beta menangis.

Sedikit mengenai air mata; setiap insan manusia yang hidup di bumi ini pasti memiliki air mata. Di dalam dunia ini air mata adalah satu benda yang tidak boleh tidak ada.  Boleh dikatakan, kalau seseorang tidak dapat mencucurkan air mata, orang itu sudah kehilangan ciri kemanusiaannya. Seorang bijak pernah mengatakan, “ Mata yang kering menyatakan hati yang di dalamnya keras, suka melawan, tidak berperasaan, mati rasa seperti kayu atau batu.” Air mata adalah benda yang dapat menyatakan isi hati; mengungkapkan kesedihan, ketakutan, keluhan, kedukaan, trauma, kekecewaan, tapi juga rasa gembira atau sukacita bahagia. Orang yang kuat dan tegar bukan berarti tidak pernah mencucurkan air mata. Tuhan kita pun mencucurkan air mata (Ibrani 5 : 7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan). Air mata sangatlah berharga, sebab air mata yang dapat mencuci mata manusia dari debu, kotoran supaya mata kita sehat dan memiliki pandangan yang jelas.

Sebagai orang percaya, dalam hal apa kita menengada kepada Allah sambil menangis?

 1. Ketika kita menerima karunia keselamatan.
Air mata yang tumpah dapat memimpin orang kepada Kristus, dapat menyebabkan orang lebih menghampiri Allah sebab penyesalan, pertobatan dari segala dosa yang telah kita perbuat dan tindakan kasih-Nya yang ditunjukkan-Nya kepada kita. Benar, bahwa mencucurkan air mata di hadapan Allah selamanya tidak bisa mencuci dosa, hanya darah Tuhan yang bisa mencuci dosa. Ada darah Tuhan, namun tidak disertai air mata Anda, itu tidak bisa. Ada karunia penebusan Tuhan, namun tidak ada pertobatan diiringi hati yang membenci dosa, selamanya tidak mungkin mencuci dosa. 
Lukas 7 : 38
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan *air matanya* dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Pernakah Anda mencucurkan air mata seperti ini? Air mata tumpah karena kepedihan yang amat sangat atas dosanya sendiri. Saya percaya, tidak ada seorangpun yang belum pernah bertobat mengakui dosanya dan menangis di hadapan Tuhan yang bisa beroleh selamat menerima Tuhan. Seorang yang benar-benar telah percaya Tuhan pasti memiliki pengalaman bertobat. Ya, tidak ada satu orangpun yang bersandar pada darah Tuhan yang bisa tidak mencucurkan air mata. Terkait dengan keselamatan, bahwa air mata juga tanda ucapan syukur kita terhadap karunia yang tidak bisa kita beli dan dapatkan dengan usaha kita sendiri. Kita memperoleh keselamatan kekal dan diluputkan dari maut, kebinasaan kekal adalah anugerah terbesar dari Allah kepada kita.

 2. Ketika kita berdoa
Mazmur 39 : 13 
Dengarlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga pada seruanku. Jangan diam terhadap *air mataku.* Sebab, aku orang asing bagi-Mu, seorang pendatang, seperti semua nenek moyangku.
Berdoa mencucurkan air mata di hadapan Allah adalah cara yang sangat baik untuk mendapatkan jawaban Allah. Doa tanpa air mata adalah doa tanpa minat dan kerinduan akan Allah. Banyak orang menumpahkan air mata hanya untuk hal-hal yang sia-sia dan sementara atau demi mengasihani diri oleh karena keadaan tertentu. Mencucurkan air mata di hadapan manusia hanyalah menyatakan kelemahan Anda dan saya. Tapi doa disertai kesungguhan dan tetesan air mata di hadapan Allah akan menggerakkan hati-Nya (2 Raja-raja 20 : 5 " Kembalilah dan berkatalah kepada Hizkia, pemimpin umat-Ku, ‘Beginilah firman TUHAN, Allah Daud nenek moyangmu: Telah Kudengar doamu dan telah  Kulihat air matamu. Ketahuilah, Aku akan menyembuhkanmu. Pada hari ketiga, engkau akan pergi ke Bait Suci TUHAN..”) Allah melihat air mata Anda dan saya. Ketika kita menangis di hadapan Allah, Allah melihat dan mendengar permohonan kita bahkan Ia menghitung dan menampung setiap tetas air mata kita (Mazmur 56 : 9  Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?) Tangisan terhebat dari seorang anak adalah dalam pelukan Sang ibu terkasih dan menemukan kelegaan. Menangis di hadapan Allah yang kita kasihi akan membuat kita merasakan kelegaan karena Allah mau menyendengkan telinga-Nya untuk mendengar, dengan teliti melihat, menampung setiap tetes air mata dan melakukan sesuatu sesuai dengan permohonan kita. 
Dalam doa bersama; setiap elemen bangsa, khususnya orang percaya di negeri ini kita terpanggil untuk bersyafaat bagi kesembuhan dan pemulihan negeri kita.  Atas duka ibu pertiwi, kehilangan orang-orang yang kita kasihi akibat ganasnya maut yang ditebarkan si Iblis melalui COVID’19, mari kita bersama-sama berpaling kepada Tuhan, mengakui dosa-dosa kita dan dosa negeri ini, menangis dalam doa dengan penuh kesungguhan di hadapan Tuhan memenuhi ‘cawan doa’ dengan tetesan air mata kita sampai Ia bertindak dan melalukan ‘cawan murka’ ini dari setiap sudut negeri kita dan Indonesia disembuhkan, diselamatkan.

 Doa :
Setiap kali kami datang ke hadapan-Mu, membawa pujian, penyembahan, doa dan permohonan,  kiranya Tuhan kuatkan iman kami. Setiap hati yang telah lemah dan bimbang disegarkan dan lutut yang goyah Tuhan kuatkan. Kami tetap percaya bahwa dengan merendahkan hati, bertobat, berseru dalam doa dengan penuh kesungguhan dan menumpahkan air mata kami di hadapan-Mu maka Engkau akan bertindak sesuai kehendak-Mu. Tuhan, ampuni bangsa kami, pulihkan, sembuhkan dan selamatkan negeri kami! Buat hati bangsa ini berpaling kepada-Mu, kepada jalan-jalan-Mu kepada kehendak dan rencana-Mu. Dalam nama Yesus, cawan murka karena dosa anak-anak negeri ini dilalukan dan umat-Mu yang berseru kepada-Mu kiranya tetap dalam perlindungan kasih setia-Mu. Dari dalam tubir yang dalam ini kami memanggil nama-Mu dan kami percaya akan terjadi penuaian jiwa berlaksa-laksa sebab setiap orang yang memanggil nama-Mu diselamatkan. Amin

Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar