Minggu, 02 November 2014

Berjaga-jaga dan Berdoa.

Alkitab dalam setahun: 2 Raja-raja 12–14

Keselamatan dari Allah kita terima sama sekali bukan karena perbuatan baik atau jasa kita, tetapi oleh karena anugerah. Tetapi anugerah itu pun akan sia-sia apabila kita tidak bertanggung jawab pemberian Allah tersebut. Anugerah-Nya memberi jalan bagi kita untuk menjadi anak Allah, atau pantas disebut anak Allah. Dalam hal ini kita mengerti mengapa Paulus berkata bahwa ia juga berusaha, baik diam di dalam tubuh ini, maupun diam di luarnya, supaya dikenan-Nya (2Kor. 5:9). Berusaha untuk dikenan ini adalah perwujudan iman yang benar. Orang yang tidak beriman tidak akan berusaha dikenan-Nya. Allah berkenan kepada kita apabila segala yang kita lakukan sesuai dengan kehendak-Nya.

Seirama dengan tanggung jawab untuk dikenan Allah ini, Paulus juga menyatakan bahwa dirinya melatih tubuhnya dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan ia sendiri ditolak (1Kor. 9:27). Pernyataan Paulus ini menunjukkan bahwa sekalipun ia sudah memberitakan Injil, tetapi kalau ia tidak bisa mengendalikan tubuhnya, ia juga bisa ditolak. Ia harus mengendalikan tubuhnya, artinya rohnya harus berkuasa atas jiwanya yang mengendalikan seluruh tubuh. Untuk itu kita yang mau memperoleh perkenanan Allah harus selalu berjaga-jaga dan berdoa.

Kata “berjaga-jaga” dalam teks kita hari ini adalah gregorévo yang artinya “tetap terjaga, tidak tidur” atau “waspada”. Pertanyaannya adalah bagaimanakah sikap berjaga-jaga itu? Sikap berjaga-jaga adalah selalu berusaha mengoreksi apakah suatu tindakan baik, yang kelihatan mapupun yang tidak kelihatan, sungguh-sungguh berasal dari Allah. Koreksi tersebut hanya bisa dilakukan melalui kecerdasan roh, bukan dengan cara membandingkan dengan hukum yang tertulis. Untuk memilkiki kecerdasan roh kita harus bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan yang murni.

Langkah berikunya adalah berdoa. Kata doa dalam bahasa Yunaninya adalah prosévkhomai, gabungan dari dua kata: prós dan évkhomai. Prós adalah kata depan yang menunjukkan arah ke depan, tetapi lebih kuat daripada pró. Sementara évkhomai berarti “berharap” atau “berkehendak”. Jadi, prosévkhomai berarti harapan dan keinginan yang sangat kuat ke depan. Sebagai anak-anak Allah, yang kita pandang dan kita harapkan ke depan adalah dikenan Tuhan, agar kita dipantaskan menjadi anak-anak-Nya.

Untuk memperoleh perkenanan Allah kita harus selalu berjaga-jaga dan berdoa. Amin Tuhan Yesus Memberkati..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar