Banyak orang tidak menyadari betapa hebat kehidupan yang dimilikinya ini, sebab kehidupan di bumi yang tidak lebih 70-90 tahun ini menentukan keadaan kekal seseorang.
Hidup ini harus dipahami sebagai petualangan yang hebat, suatu kesempatan yang luar biasa yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada masing-masing orang untuk meraih perkara-perkara yang sangat luar biasa di keabadian.
Perkara-perkara yang luar biasa tersebut memiliki nilai yang tak terukur. Kesempatan untuk meraih kekayaan abadi itu hanya sekali dan sangat singkat. Oleh sebab itu, kita harus menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.
Sayang sekali, banyak orang tidak mau mengerti hal ini, sehingga mereka tidak menghargai hidup ini. Mereka buta terhadap kenyataan kedahsyatan nilai yang terkandung dalam perjalanan hidup selama 70-90 tahun ini.
Oleh karena tidak menyadari betapa hebatnya kehidupan ini, maka mereka meremehkannya. Mereka menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga itu hanya untuk mencari kesenangan bagi dirinya sendiri dengan hal-hal duniawi yang sifatnya sementara. Orang-orang seperti ini pasti terbelenggu dengan keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (1Yoh. 2:15-17).
Orang-orang yang meremehkan hidup ini pasti mengisi hari-hari hidupnya hanya untuk perkara-perkara yang tidak bernilai yang mereka hargai dengan tinggi; mengutamakan kepuasan daging, materi dunia dan kehormatan manusia. Mereka hanya memfokuskan diri untuk bagaimana memiliki rumah tangga yang baik dan menikmatinya seperti hampir semua manusia yang hidup di bumi ini.
Mereka tidak memperjuangkan bagaimana memiliki kehidupan yang mengenal Tuhan secara pribadi, berinterkasi dengan Tuhan dan memiliki sikap hati yang takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan karena menghormati dan mengasihi Dia.
Sebagai umat Perjanjian Baru yang terpilih, kita dipanggil untuk menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12), artinya kita harus berjuang untuk berkeadaan yang pantas disebut anak Allah serta memiliki persekutuan yang benar-benar khusus dengan Tuhan.
Hidup kita harus diarahkan hanya untuk itu semata-mata. Segala hal yang lain tidak boleh menjadi prioritas. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan bahwa kalau kita tidak mengasihi Tuhan lebih dari mengasihi siapa pun dan apa pun maka kita tidak layak bagi Dia (Mat 10:37).
Hal ini mengisyaratkan bahwa urusan mengenai Tuhan dan kekekalan haruslah menjadi satu-satunya yang penting.
Amin (truth) Tuhan Yesus Memberkati Shalom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar